Berikut adalah contoh soal dan jawaban mengenai metode FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), dan Average:
- PT XYZ memiliki 200 unit barang pada awal bulan dan melakukan pembelian 400 unit pada tanggal 15. Kemudian, pada tanggal 20, PT XYZ menjual 300 unit. Hitunglah nilai persediaan akhir menggunakan metode FIFO, LIFO, dan Average Cost jika harga pembelian adalah sebagai berikut: Rp100 per unit untuk 200 unit pertama, dan Rp120 per unit untuk 400 unit berikutnya.
Solusi: a. FIFO (First In First Out) Untuk metode FIFO, kita menganggap barang yang masuk pertama kali akan keluar pertama kali juga. Jadi, kita mengeluarkan 200 unit barang pertama terlebih dahulu, kemudian 100 unit barang dari pembelian kedua.
Harga pokok persediaan = (200 x Rp100) + (100 x Rp120) = Rp28.000
Nilai persediaan akhir = (300 - 100) x Rp120 = Rp24.000
b. LIFO (Last In First Out) Untuk metode LIFO, kita menganggap barang yang terakhir masuk akan keluar pertama kali. Jadi, kita mengeluarkan 300 unit barang dari pembelian kedua terlebih dahulu, kemudian 100 unit barang dari pembelian pertama.
Harga pokok persediaan = (100 x Rp100) + (300 x Rp120) = Rp40.000
Nilai persediaan akhir = 0
c. Average Cost Untuk metode Average Cost, kita menghitung rata-rata harga per unit dari semua barang yang tersedia.
Harga pokok persediaan = [(200 x Rp100) + (400 x Rp120)] / (200 + 400) = Rp116 per unit
Nilai persediaan akhir = (300 x Rp116) = Rp34.800
- PT ABC memiliki 100 unit barang dengan harga Rp10 per unit pada awal bulan. Kemudian pada tanggal 15, PT ABC membeli 200 unit barang dengan harga Rp12 per unit, dan pada tanggal 25, PT ABC membeli 300 unit barang dengan harga Rp15 per unit. Pada akhir bulan, PT ABC menjual 400 unit barang. Hitunglah nilai persediaan akhir menggunakan metode FIFO, LIFO, dan Average Cost.
Solusi: a. FIFO (First In First Out) Untuk metode FIFO, kita menganggap barang yang masuk pertama kali akan keluar pertama kali juga. Jadi, kita mengeluarkan 100 unit barang pertama terlebih dahulu, kemudian 200 unit barang dari pembelian kedua, dan sisanya dari pembelian ketiga.
Harga pokok persediaan = (100 x Rp10) + (200 x Rp12) + (100 x Rp15) = Rp4.200
Nilai persediaan akhir = (0) x Rp15 = 0
b. LIFO (Last In First Out) Untuk metode LIFO, kita menganggap barang yang terakhir masuk akan keluar pertama kali. Jadi, kita mengeluarkan 400 unit barang dari pembelian ketiga terlebih dahulu.
Harga pokok persediaan = (100 x Rp10) + (200 x Rp12) + (100 x Rp15) = Rp4.200
Nilai persediaan akhir = 0
c. Average Cost Untuk metode Average Cost, kita menghitung rata-rata harga per unit dari semua barang yang tersedia.
Harga pokok persediaan = [(100 x Rp10) + (200 x Rp12) + (300 x Rp15)] / (100 + 200 + 300) = Rp13 per unit
Nilai persediaan akhir = (0) x Rp13 = 0
Itulah contoh soal dan jawaban mengenai metode FIFO, LIFO, dan Average Cost dalam perhitungan persediaan barang. Penting untuk menguasai ketiga metode tersebut agar dapat memilih metode yang paling tepat untuk perusahaan Anda.
contoh soal dan jawaban metode fifo, lifo dan average
contoh soal dan jawaban metode fifo, lifo dan average contoh soal dan jawaban metode fifo, lifo dan average