-->

Teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara - Tentunya kita semua tahu bahwa negara adalah sebuah entitas yang memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan masyarakatnya. Namun, sumber kekuasaan dan kewenangan negara menjadi perdebatan yang terus menerus dalam ilmu politik. Dalam konteks ini, teori kedaulatan hadir sebagai sebuah pandangan yang mencoba menjelaskan sumber kekuasaan dan kewenangan suatu negara.

Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara siapa saja tokohnya

Kedua teori ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah politik dunia, dan banyak negara mengadopsi kedua teori ini dalam berbagai bentuk, tergantung pada kondisi dan situasi politik yang ada di masing-masing negara. Dengan memahami perbedaan dan implikasi dari kedua teori kedaulatan, kita dapat memiliki pandangan yang lebih luas dan kritis terhadap sistem politik yang ada dan mempengaruhi kebijakan yang dibuat.

Teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara

Kedaulatan adalah konsep yang sangat penting dalam politik dan pemerintahan. Kedaulatan dapat didefinisikan sebagai hak penuh dan kekuasaan yang dimiliki oleh sebuah negara atau pemerintah untuk mengendalikan dan mengatur wilayahnya serta kepentingan nasionalnya. 

Namun, ada beberapa jenis kedaulatan yang berbeda yang diakui dalam politik modern, termasuk kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara.

 Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang kedua teori tersebut, termasuk tokoh-tokoh terkenal yang terkait dengan masing-masing teori.

Teori Kedaulatan Tuhan

Teori Kedaulatan Tuhan

Teori kedaulatan tuhan adalah konsep bahwa kekuasaan tertinggi di dunia dipegang oleh Tuhan atau entitas yang lebih tinggi. Ini adalah pandangan yang umum diadopsi dalam agama-agama monoteistik seperti Kristen, Islam, dan Yahudi. Teori ini berasal dari gagasan bahwa kekuasaan berasal dari Tuhan, dan bahwa semua pemerintahan di dunia berasal dari kehendaknya.

Salah satu tokoh terkenal yang terkait dengan teori kedaulatan tuhan adalah Thomas Aquinas. Aquinas adalah seorang teolog Kristen abad ke-13 yang terkenal karena menyatukan keyakinan Kristen dengan filsafat Yunani klasik. Menurut Aquinas, kedaulatan Tuhan merupakan dasar hukum dan pemerintahan yang sah, dan semua hukum harus selaras dengan hukum Tuhan yang lebih tinggi.

Namun, ada juga kritik terhadap teori kedaulatan tuhan dari beberapa ahli. Seorang tokoh terkenal yang mengkritik teori ini adalah John Locke. Menurut Locke, kedaulatan bukanlah milik Tuhan, tetapi milik rakyat. Ia mengemukakan pandangan bahwa rakyat memiliki hak alami untuk mengendalikan pemerintah dan memilih para pemimpin mereka.

Namun, di beberapa negara yang menganut teori kedaulatan tuhan, seperti Iran, kekuasaan politik dan agama seringkali terkait erat. Hal ini telah memicu beberapa kontroversi di Iran dan negara-negara lain yang menganut teori ini, karena beberapa orang menganggap bahwa agama harus dipisahkan dari politik.

Teori Kedaulatan Negara

Teori Kedaulatan Negara

Teori kedaulatan negara adalah konsep bahwa kekuasaan tertinggi di negara dipegang oleh pemerintah atau institusi yang ditunjuk secara resmi. Ini adalah pandangan yang paling umum diadopsi dalam politik modern. Teori ini berasal dari ide bahwa kekuasaan harus diberikan kepada pemerintah untuk mengendalikan dan mengatur negara dengan cara yang efektif.

Salah satu tokoh terkenal yang terkait dengan teori kedaulatan negara adalah Niccolò Machiavelli. Machiavelli adalah seorang filsuf Italia abad ke-16 yang terkenal karena karyanya yang berjudul The Prince. Dalam karya tersebut, Machiavelli mengemukakan pandangan bahwa penguasa harus memiliki kekuasaan mutlak untuk mengendalikan negara, bahkan jika itu berarti harus bertindak kejam atau tidak etis.

Namun, ada juga kritik terhadap teori kedaulatan negara dari beberapa ahli. Seorang tokoh terkenal yang mengkritik teori ini adalah Jean-Jacques Rousseau. Menurut Rousseau, kedaulatan bukanlah milik pemerintah, tetapi milik rakyat secara kolektif. Ia mengemukakan pandangan bahwa rakyat harus memiliki kekuasaan mutlak untuk memilih para pemimpin mereka dan mengendalikan pemerintahan negara.

Namun, di beberapa negara yang menganut teori kedaulatan negara, kekuasaan politik seringkali terpusat pada satu individu atau kelompok kecil. Hal ini dapat menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia. Contohnya adalah rezim otoriter di Korea Utara dan Rusia.

Perbandingan Teori Kedaulatan Tuhan dan Kedaulatan Negara

Meskipun teori kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara berbeda dalam beberapa hal, keduanya memiliki beberapa kesamaan. Salah satu kesamaan terbesar antara kedua teori ini adalah bahwa keduanya mempertahankan bahwa kekuasaan harus diberikan kepada seseorang atau kelompok tertentu.

Namun, perbedaan terbesar antara kedua teori ini adalah sumber kekuasaan yang diakui. Dalam teori kedaulatan tuhan, kekuasaan berasal dari Tuhan atau entitas yang lebih tinggi. Dalam teori kedaulatan negara, kekuasaan berasal dari pemerintah atau institusi yang ditunjuk secara resmi.

Dalam teori kedaulatan tuhan, hukum dan kebijakan negara harus selaras dengan hukum Tuhan yang lebih tinggi. Dalam teori kedaulatan negara, hukum dan kebijakan negara dibuat oleh pemerintah atau institusi yang ditunjuk secara resmi.

Kedua teori ini juga berbeda dalam cara mereka diimplementasikan dalam praktik politik. Negara-negara yang menganut teori kedaulatan tuhan biasanya menggabungkan kekuasaan politik dengan kekuasaan agama, sementara negara-negara yang menganut teori kedaulatan negara memiliki pemisahan antara kekuasaan politik dan agama.

Tokoh-Tokoh Terkenal dari Teori Kedaulatan Tuhan dan Kedaulatan Negara
Tokoh-Tokoh Terkenal dari Teori Kedaulatan Tuhan dan Kedaulatan Negara

Sejumlah tokoh terkenal terkait dengan teori kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Thomas Aquinas (1225-1274)

Thomas Aquinas adalah seorang teolog Kristen abad ke-13 yang terkenal karena menyatukan keyakinan Kristen dengan filsafat Yunani klasik. Menurut Aquinas, kedaulatan Tuhan merupakan dasar hukum dan pemerintahan yang sah, dan semua hukum harus selaras dengan hukum Tuhan yang lebih tinggi.

  • John Locke (1632-1704)

John Locke adalah seorang filsuf dan politikus Inggris abad ke-17 yang terkenal karena karyanya yang berjudul "Two Treatises of Government". Locke mempertahankan teori kedaulatan negara dan menekankan pentingnya pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ia juga mengemukakan pandangan bahwa rakyat memiliki hak alamiah untuk kebebasan, hak milik, dan hak hidup.

  • Jean-Jacques Rousseau (1712-1778)

Jean-Jacques Rousseau adalah seorang filsuf dan penulis Prancis abad ke-18 yang terkenal karena karyanya yang berjudul "The Social Contract". Rousseau mengkritik teori kedaulatan negara dan mengemukakan pandangan bahwa kedaulatan sebenarnya milik rakyat secara kolektif. Ia juga mempertahankan konsep "volonté générale" atau "kehendak umum" yang mengacu pada kepentingan bersama dari seluruh rakyat.

  • Thomas Hobbes (1588-1679)

Thomas Hobbes adalah seorang filsuf Inggris abad ke-17 yang terkenal karena karyanya yang berjudul "Leviathan". Hobbes mempertahankan teori kedaulatan negara dan mengemukakan pandangan bahwa manusia secara alamiah cenderung ke keadaan kekacauan dan konflik, sehingga diperlukan pemerintah yang kuat dan otoriter untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

  • Immanuel Kant (1724-1804)

Immanuel Kant adalah seorang filsuf Jerman abad ke-18 yang terkenal karena karyanya yang berjudul "Metaphysics of Morals". Kant mempertahankan teori kedaulatan negara dan menekankan pentingnya pemerintahan yang adil dan demokratis. Ia juga mengemukakan konsep "categorical imperative" atau "imperatif kategoris" yang mengacu pada prinsip moral yang universal dan harus diikuti oleh seluruh manusia.

  • Ibn Khaldun (1332-1406)

Ibn Khaldun adalah seorang sejarawan dan filsuf Arab abad ke-14 yang terkenal karena karyanya yang berjudul "Muqaddimah". Ibn Khaldun mempertahankan teori kedaulatan tuhan dan mengemukakan pandangan bahwa kekuasaan berasal dari Tuhan dan harus dipimpin oleh orang-orang yang memenuhi syarat. Ia juga menekankan pentingnya kestabilan politik dan keamanan dalam membangun kejayaan suatu negara.

selesai

-------------

Selain pembahasan tentang tokoh-tokoh yang memperjuangkan teori kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara, terdapat beberapa hal lain yang masih berkaitan dengan topik ini. Beberapa di antaranya adalah:

1. Bentuk Pemerintahan yang Sesuai dengan Kedua Teori

Setiap teori kedaulatan memiliki implikasi pada bentuk pemerintahan yang dianggap ideal. Dalam teori kedaulatan tuhan, pemerintah dianggap sebagai representasi dari kehendak Tuhan, sehingga bentuk pemerintahan yang ideal adalah pemerintahan yang berbasis agama atau theokrasi.

 Sedangkan dalam teori kedaulatan negara, bentuk pemerintahan yang ideal adalah pemerintahan yang demokratis dan mewakili kehendak rakyat.

Namun, tidak selalu mudah untuk menemukan bentuk pemerintahan yang sesuai dengan kedua teori ini. Sebagai contoh, di beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, terdapat konflik antara pemahaman teori kedaulatan tuhan dan bentuk pemerintahan demokratis.

 Hal ini karena dalam Islam, terdapat perbedaan pandangan tentang interpretasi kehendak Tuhan dan siapa yang berhak menjadi pemimpin.

2. Implikasi Kedua Teori pada Kebijakan Publik

Pemahaman tentang kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara juga berdampak pada kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah. Dalam teori kedaulatan tuhan, kebijakan publik harus didasarkan pada hukum yang dianggap sebagai kehendak Tuhan. Sebagai contoh, di beberapa negara yang menerapkan syariah, kebijakan publik harus sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam.

Sementara dalam teori kedaulatan negara, kebijakan publik didasarkan pada keputusan yang diambil oleh pemerintah atau lembaga resmi yang ditunjuk. Hal ini dapat mencakup kebijakan-kebijakan seperti pengelolaan keuangan negara, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

3. Perdebatan tentang Sumber Kekuasaan yang Sah

Sumber kekuasaan yang sah dalam konteks pemerintahan sering menjadi subjek perdebatan dan kontroversi. Dalam teori kedaulatan tuhan, kekuasaan dianggap berasal dari Tuhan atau entitas yang lebih tinggi, sehingga pemerintah dan lembaga-lembaga resmi harus bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Namun, pandangan ini seringkali menjadi subjek perdebatan karena dapat menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang berhak menafsirkan kehendak Tuhan dan siapa yang berhak memegang kekuasaan. Di sisi lain, dalam teori kedaulatan negara, kekuasaan dianggap berasal dari pemerintah atau lembaga-lembaga resmi yang dipilih oleh rakyat. Namun, pandangan ini juga dapat menimbulkan perdebatan tentang apakah pemerintah benar-benar mewakili kehendak rakyat atau tidak.

4. Peran Agama dalam Kedua Teori

Agama seringkali menjadi faktor penting dalam pemahaman tentang kedaulatan tuhan. Dalam banyak agama, Tuhan dianggap sebagai sumber kekuasaan yang sah, dan kehendak Tuhan dianggap sebagai landasan moral bagi kebijakan publik dan tata kelola negara. Hal ini dapat mencakup kebijakan seperti hukum dan aturan moral yang dianggap berasal dari ajaran agama.

Namun, peran agama dalam kedaulatan negara seringkali menjadi subjek perdebatan. Beberapa negara mengakui agama sebagai bagian dari identitas nasional dan memperbolehkan agama untuk berperan dalam kebijakan publik. Namun, di negara-negara lain, prinsip pemisahan antara agama dan negara dianggap sebagai hal yang penting untuk memastikan kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara.

5. Implikasi Kedua Teori pada HAM

Pemahaman tentang kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara juga berdampak pada perlindungan hak asasi manusia (HAM). Dalam teori kedaulatan tuhan, HAM dianggap berasal dari kehendak Tuhan dan hukum-hukum yang dianggap sebagai perwujudan kehendak Tuhan. Sebagai contoh, di beberapa negara yang menerapkan syariah, hukuman untuk kejahatan seperti pencurian dan pengkhianatan dianggap sebagai bentuk perlindungan terhadap HAM karena merupakan bagian dari kehendak Tuhan.

Namun, pandangan ini seringkali menjadi subjek perdebatan karena dapat menimbulkan pertanyaan tentang apakah hukuman yang dianggap sebagai bentuk perlindungan HAM sebenarnya merugikan hak-hak individu. Sementara dalam teori kedaulatan negara, perlindungan HAM didasarkan pada kebijakan publik dan undang-undang yang dihasilkan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga resmi.

6. Penerapan Kedua Teori dalam Praktik

Penerapan kedua teori ini dalam praktik seringkali memiliki tantangan tersendiri. Dalam teori kedaulatan tuhan, tantangan terbesar adalah memastikan bahwa kebijakan publik benar-benar mencerminkan kehendak Tuhan dan hukum-hukum yang dianggap sebagai perwujudan kehendak Tuhan. Namun, tafsir dan interpretasi kehendak Tuhan seringkali dapat berbeda antara individu atau kelompok, sehingga memunculkan perbedaan pandangan dalam kebijakan publik.

Sementara dalam teori kedaulatan negara, tantangan terbesar adalah memastikan bahwa kebijakan publik didasarkan pada keputusan yang diambil oleh pemerintah atau lembaga-lembaga resmi yang benar-benar mewakili kehendak rakyat. Hal ini dapat mencakup proses pemilihan yang adil dan transparan, serta keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan politik.

Dalam praktiknya, banyak negara yang mencoba untuk menggabungkan kedua teori ini dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa negara mengakui kedaulatan tuhan sebagai prinsip dasar dalam konstitusinya, sementara negara lain memilih untuk menerapkan kedaulatan negara secara eksplisit.

Contohnya, di Indonesia, kedaulatan rakyat diakui sebagai prinsip dasar negara, namun agama diakui sebagai faktor penting dalam kebijakan publik. Hal ini tercermin dalam pembentukan undang-undang yang mencerminkan nilai-nilai agama seperti Pancasila sebagai dasar negara, dan juga dalam penegakan hukum dan kebijakan publik yang mengakomodasi ajaran agama.

Sementara itu, di Iran, konstitusi negara menempatkan kedaulatan tuhan sebagai prinsip dasar negara. Kedaulatan tuhan diartikan sebagai kehendak Allah yang diwakili oleh pemimpin tertinggi negara, yang juga dianggap sebagai ahli waris Nabi Muhammad. Keputusan politik di Iran didasarkan pada ajaran Islam, dan undang-undang dihasilkan dari interpretasi agama.

Di Amerika Serikat, konstitusi negara tidak mengakui kedaulatan tuhan secara eksplisit, namun prinsip-prinsip keagamaan dan moral diakui sebagai faktor penting dalam kebijakan publik. Meskipun negara ini menganut prinsip pemisahan antara agama dan negara, nilai-nilai keagamaan yang dianggap sebagai bagian dari budaya Amerika mempengaruhi kebijakan publik dan keputusan politik.

Tokoh-Tokoh Terkait Kedua Teori

Beberapa tokoh terkait dengan kedua teori ini, baik sebagai pencetus atau pengkritik. Beberapa tokoh yang terkait dengan teori kedaulatan tuhan antara lain:

  • Thomas Aquinas (1225-1274), seorang teolog Katolik yang mengembangkan konsep hukum alam dan hukum ilahi sebagai landasan moral bagi kebijakan publik.
  • John Calvin (1509-1564), pendiri Gereja Reformasi yang menekankan konsep kedaulatan Tuhan dalam agama Kristen dan menolak otoritas Gereja Katolik.
  • Ayatollah Ruhollah Khomeini (1902-1989), pemimpin agama Syi'ah yang mengembangkan konsep negara Islam dan menempatkan kedaulatan tuhan sebagai prinsip dasar negara di Iran.

Sementara itu, beberapa tokoh yang terkait dengan teori kedaulatan negara antara lain:

  • Jean Bodin (1530-1596), seorang filsuf Prancis yang memopulerkan konsep kedaulatan negara sebagai sumber kekuasaan politik.
  • John Locke (1632-1704), seorang filsuf Inggris yang mengembangkan konsep negara liberal dan mengakui kedaulatan rakyat sebagai prinsip dasar negara.
  • Immanuel Kant (1724-1804), seorang filsuf Jerman yang mengembangkan konsep negara hukum dan memperjuangkan hak asasi manusia sebagai bagian dari kedaulatan negara.

 Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara memiliki perbedaan mendasar dalam sumber kekuasaan yang diakui. Dalam teori kedaulatan tuhan, kekuasaan berasal dari Tuhan atau entitas yang lebih tinggi, sementara dalam teori kedaulatan negara, kekuasaan berasal dari pemerintah atau institusi yang ditunjuk secara resmi.

Kedua teori ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Teori kedaulatan tuhan dapat memberikan dasar moral yang kuat untuk pemerintahan dan hukum yang adil, tetapi juga dapat menimbulkan perdebatan tentang interpretasi kehendak 

Tuhan dan siapa yang berhak menjadi pemimpin. Sementara itu, teori kedaulatan negara dapat memberikan kejelasan dan stabilitas dalam pengambilan keputusan politik, tetapi dapat menimbulkan masalah seperti korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Terdapat berbagai tokoh terkenal yang memperjuangkan teori kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara, seperti Thomas Aquinas, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, Thomas Hobbes, Immanuel Kant, dan Ibn Khaldun. Setiap tokoh memiliki pandangan yang unik dan berbeda dalam memandang sumber kekuasaan dan bentuk pemerintahan yang ideal.

Sebagai konklusi, penting bagi masyarakat dan para pemimpin untuk memahami perbedaan antara teori kedaulatan tuhan dan kedaulatan negara, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing teori dalam konteks kebijakan publik dan tata kelola negara yang baik.

 Dengan pemahaman yang baik tentang kedua teori ini, diharapkan dapat membantu menciptakan pemerintahan yang lebih adil, stabil, dan sesuai dengan aspirasi rakyat.

Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara siapa saja tokohnya
Bookmark

Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara siapa saja tokohnya

Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara siapa saja tokohnya Teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara

Type:
Genre:
Status:
Country:
Keywords: Watch online Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara siapa saja tokohnya bahasa Indonesia, Streaming anime Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara siapa saja tokohnya sub indo, Mau nonton anime terbaik dengan subtitle Indonesia? Streaming anime Jepang dari anime Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara siapa saja tokohnya, website streaming anime subtitle indonesia dan nonton anime indo update setiap hari, TV Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan tuhan dan teori kedaulatan negara siapa saja tokohnya, Terbaru Terupdate dan Terlengkap dengan Kualitas 1080p, 720p. 480p, 360p Anime Sub Indo.

Comments

Comment Report Rule
Show Comments
9Anime Comment Policies & Guidelines
  1. Spoiling Content

    Definition

    “Anime Comment” is a spoiler-free section and is usually used for a general discussion about anime without spoiling any content.

    “Episode Comment” may contain spoilers for current or previous episodes. Contents from manga or future episodes are considered as spoilers.

    Hiding spoilers with spoiler tags is not allowed either.

    Consequences

    Minor Spoiler:-

    1st Offense: Warning + Temporary Ban (Ranging 1 day to 3 days)

    2nd Offense Within 30 Days of 1st Offense: Permanent Ban

    Major Spoiler:-

    1st Offense: Permanent Ban

  2. Diversion From Topic

    Definition

    The comment section should be about the anime on hand. Although references from other anime may be used, the core topic of the comments should be about the anime at hand.

    This rule also applies on advertising other streaming websites which results in an instant ban.

    This rule also applies to spam, posting comments like “first”, “second”, etc. are considered spam.

    Consequences

    1st Offense: Warning + Temporary Ban (Ranging 1 day to 3 days)

    2nd Offense Within 30 Days of 1st Offense: Permanent Ban

  3. Flame War

    Definition

    Exchange of angry or abusive messages between the comments. Any form of insulting is also considered as flame war.

    Consequences

    1st Offense: Warning + Temporary Ban (Ranging 1 day to 3 days)

    2nd Offense Within 30 Days of 1st Offense: Permanent Ban

  4. Posting Harmful Link

    Definition

    Post of hyperlinks for websites that may contain viruses or may harm your PC or device.

    Consequences

    1st Offense: Permanent Ban + Deletion of All Comments

  5. Posting NSFW Content

    Definition

    Posting contents that are not safe for work, such as pornographic images or video, ecchi anime, hentai, etc.

    Consequences

    1st Offense: Warning + Temporary Ban (Ranging 1 day to 3 days)

    2nd Offense Within 30 Days of 1st Offense: Permanent Ban

  6. Inappropriate Profile Picture

    Definition

    Using a profile picture that is not safe for work. Although minor ecchi or fanservice is acceptable.

    Consequences

    1st Offense: Warning + Temporary Ban (Ranging 1 day to 3 days)

    2nd Offense Within 30 Days of 1st Offense: Permanent Ban

  7. Use of Common Sense

    Definition

    If you think that you’ll get in trouble for what you’re about to do, don’t do it.

    Consequences

    1st Offense: Warning + Temporary Ban (Ranging 1 day to 3 days)

    2nd Offense Within 30 Days of 1st Offense: Permanent Ban

  8. Upvote Abusing

    Definition

    Creating multiple alternative accounts to upvote your own comments.

    Consequences

    1st Offense: Permanent Ban on All Accounts + Deletion of All Comments

  9. Downvote Abusing

    Definition

    Targeting a user and downvoting all his comments, or creating multiple accounts to downvote one or more comments.

    Consequences

    1st Offense: Permanent Ban on All Accounts

  10. Swearing

    Definition

    Swearing is fine, as long as it’s not directed towards anyone, even as a joke. It may be misinterpreted by a moderator.

    Consequences

    1st Offense: Warning + Temporary Ban (Ranging 1 day to 3 days)

    2nd Offense Within 30 Days of 1st Offense: Permanent Ban

  11. Moderator Verdict

    Definition

    A moderator’s verdict is final and arguing with them will only cause further punishment. If you have a complaint against a staff member, or wish to file a ban appeal, go to the 9Anime Discord Server and post your issue in the #disqus-appeals channel.

    Consequences

    1st Offense: Warning + Temporary Ban (Ranging 1 day to 3 days)

    2nd Offense Within 30 Days of 1st Offense: Permanent Ban

Think you have been unfairly warned or banned?

If you believe that you’ve been unfairly banned or if you have a complaint against one or more Disqus Staff Members, you may post an appeal or complaint on 9Anime Discord Server.

STEPS

  1. Join 9Anime Discord Server: https://discord.gg/xxxxxxx
  2. Read the #rules channel and follow instructions. (Optional, but highly recommended)
  3. Head towards #disqus-appeals channel.
  4. Use the appropriate template to appeal a ban or file a complaint.